Karena Terlambat Datang Aku ingin menceritakan satu pengalaman terbaru setelah mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan swasta di Bandung baru-baru ini. Pagi itu, aku terlambat masuk kantor karena ketiduran. Semalaman aku menyaksikan dua buah Blue Film versi Indonesia. Karena kesiangan, aku jadi malas pergi ke kantor. Namun, keterlambatan itu akhirnya membuatku meraih sesuatu yang sudah lama kuidam-idamkan. Saat aku masuk kantor, semua pegawai wanita memandangku dengan heran. Sementara teman-teman yang pria kelihatan cuek-cuek saja. Karuan saja teman-teman pria yang tadi sedang sibuk di mejanya masing-masing langsung mengeluarkan suara, aEsHuu..ngaco Kamu.. Win, beraninya Kamu memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Lalu bagaimana kalo Kamu yang kalah..?aEt Oh.. itu rupanya Kabag Personalia yang baru. Dengan semua mata tertuju ke arahku, aku berusaha melangkah dengan tegap (seperti seorang prajurit yang siap tempur kali, ya) ke arah ruangan personalia. Aku yakin seratus persen bahwa mereka begitu berharap agar aku yang akan kalah dan mentraktir mereka semua. Ya Tuhan, moga-moga aku tidak dimarahi, demikian doaku dalam hati. Setelah berada di dalam kantor itu, aku langsung duduk berhadapan dengan wanita cantik itu. Kutaksir umurnya baru 35 tahun. Masih muda, cantik dan seksi juga. Belahan baju di dadanya begitu rendah. Aku terpana melihatnya. Karena sadar bagian tubuhnya diperhatikan, ia segera membetulkan bajunya itu. aEsWinarto, Kamu biasanya datang awal.. kok hari ini kesiangan..?aEt tanyanya ramah dan terlihat senyum di bibirnya. Dengan perasaan senang, aku membuka pintu, lalu keluar dari sana. Dan rupanya, mereka semua yang di luar menguping apa yang terjadi di dalam kantor itu. Saat aku keluar dan berjalan ke arah meja kerjaku, kulihat Frida, Meina, dan Susan terlihat lemas dan pucat. Entah apa yang mereka rasakan. Aku sih merasa amat senang. Karena mulai malam ini, aku bisa menikmati ketiga tubuh molek itu satu persatu. Memang di antara para pegawai yang bekerja di ruangan itu, ketiganya memang yang paling cantik, putih dan seksi.Malamnya, jam sudah menunjukkan pukul tujuh lebih seperempat. Semua pegawai sudah pulang. Tinggallah aku dan Meina yang pura-pura lembur. Padahal kami punya tujuan lain. Setelah semuanya aman, aku bergerak menuju meja kerja Meina yang rupanya sudah di siapkan sejak beberapa menit yang lalu. Meina ini memang amat cantik, umurnya baru 32 tahun. Ia seorang janda beranak dua. Namun bodinya tetap saja masih seksi dan segar. Buah dadanya terlihat amat menonjol. Mungkin ukuran 36D. Tanpa basa-basi lagi, aku memeluknya dan mencium bibirnya dengan semangat. Ia pun membalasnya. Lidahnya terasa masuk dan bermain-main di mulutku. Sambil terus berpagutan, aku dengan cepat membuka stelan blazer yang dikenakannya. Sekarang tinggal BH dan celana dalamnya yang berwarna biru muda. Bulu-bulu kemaluannya begitu lebat sehingga sebagian terlihat keluar dari celananya. Melihat itu, langsung saja penisku bergerak naik turun dan terasa mulai mengeras. Sementara itu, aku meremas-remas dadanya. Wah.. besar dan kenyal. Ia terus saja membuka pakaian yang masih melekat pada tubuhku. Sementara itu dengan sekali tarik, kulepaskan tali pengait BH-nya. Dan benar, tersembullah dua bukit kembar yang besar berwarna putih bersih, dengan puting coklat kemerah-merahan. Aku menatap wajahnya. Wajahnya terlihat begitu berharap, aku segera melakukan sesuatu pada dirinya. Aku memintanya jongkok. Ia pun mengerti, lalu meraih penisku. Langsung ia menjilatinya seperti seorang anak sedang menjilat es krim. Ia terus saja mengulum dan menghisap-hisap batang ajaibku itu. Setelah besar dan tegang, ia merubah posisinya dengan berdiri dan menunduk membelakangiku. Aku pun meraih penisku dan pelan-pelan ku susupkan ke liang senggamanya dari arah belakang. Aku tusukkan dengan perlahan, namun pasti. Sepuluh menit berlalu, dan tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yang hendak keluar dari dalam tubuhku. Besok malamnya, giliran Susan yang akan kukerjai. Susan ini masih muda sekali. Ia berumur 25 tahun. Buah dadanya cukup besar, 34B. Tapi bentuk tubuhnya itu bak gitar Spanyol. Kudengar sih dia masih perawan. Akan kubuktikan malam ini, apakah itu benar. Singkat cerita, kami bertemu di sebuah hotel di daerah Paskal. Di dalam kamar itu, ia sudah menunggu dengan hanya mengenakan BH hitam dan celana dalam yang juga hitam. Begitu aku masuk, ia langsung memegang pangkal pahaku. aEsUdah tegang belum, Win.. kalo belum Aku hisap ya..?aEt katanya dengan penuh nafsu. Setelah beberapa saat, kami merubah posisi. Aku menjilat dan menghisap-hisap bagian klitoris vaginanya, sedangkan ia masih terus mengulum batang kemaluanku. Setelah kami masing-masing merasa cukup puas, ia langsung bangkit dan duduk di atas penisku. Dengan pelan diraihnya penisku, lalu dimasukkannya ke liang keperawanannya dari bawah. Kutatap wajahnya. Tak kulihat penyesalan di sana. Beberapa menit kemudian, aku ejakulasi. aEsCrot.. crot.. crot..!aEt Sekitar sepuluh kali semprotan spermaku membasahi vaginanya. aEsWin.. aku rela menyerahkannya pada Kamu. Aku sebenarnya sudah jatuh hati padamu sejak hari pertama Kau bekerja di kantor. Cuma Aku tidak tahu apa Kau suka padaku atau tidak.aEt katanya tiba-tiba setelah kami berdua berbaring sebelah menyebelah. Aduh senangnya mendengar semua yang dikatakan Susan. Hatinya kini jadi milikku. Ya, apa pun yang terjadi. Besok malam, aku akan melayani Frida. Wanita itu memang seks maniak. Ia sudah sering mengecani teman-teman sekantor tanpa bayaran. Ia juga masih muda, 27 tahun. Namun buah dadanya lebih besar dari Susan, ukurannya 36 A. Tentu aku harus menggunakan tekhnik-tekhnik tertentu untuk berhubungan dengannya. Saat sudah bertemu dengannya di kamar kostnya (karena ia berasal dari Pontianak), langsung saja ia mengerjai senjataku dengan rakus. Diemut, dihisap, dijilat dan dikulum-kulum berkali-kali dengan ganasnya. Duh.. hampir saja aku ejakulasi. Tapi dengan sekuat tenaga kutahan. Lalu kubalas dengan ganas pula. Tanpa menjilati kemaluannya lagi, aku gesek-gesekkan penisku ke sekitar liang vaginanya. Setelah ia terlihat siap, kutelusupkan penisku dengan penuh nafsu dan kudorong dengan sekuat tenaga. aEsAuuwww..aEt jeritnya. aEsAku mau keluar, Win.. Kamu berapa lama lagi..?aEt tanyanya sambil kedua tangannya mencengkeram seprei dengan kuat. Ternyata dugaanku salah. Sekonyong-konyong, sesuatu keluar dari dalam tubuhku yang membuatku terangkat ke puncak kenikmatan. Dengan cepat kucabut batang penisku dan kubawa ke mulutnya yang sudah membuka dari tadi. Downloads gratis untuk Hp mu... |
« Kembali || Keluar » Home |