watch sexy videos at nza-vids!


New & Hot !


Beli Ayam Goreng Bonus Ngewek


Pada waktu itu aku pulang dari kampus sekitar pukul 20:00 karena ada kuliah malam. Sesampainya di tempat kost, perutku minta diisi. Aku langsung saja pergi ke warung tempat langgananku di depan rumah. Warung itu milik Ibu Sari, umurnya 30 tahun. Dia seorang janda ditinggal mati suaminya dan belum punya anak. Orangnya cantik dan bodynya bagus. Aku melihat warungnya masih buka tapi kok kelihatannya sudah sepi. Wah, jangan-jangan makanannya sudah habis, aduh bisa mati kelaparan aku nanti. Lalu aku langsung masuk ke dalam warungnya.

aEsTante..?aEt
aEsEee.. Dik Sony, mau makan ya?aEt
aEsEee.. ayam gorengnya masih ada, Tante?aEt
aEsAduhh.. udah habis tuch, ini tinggal kepalanya doang.aEt
aEsWaduhh.. bisa makan nasi tok nich..aEt kataku memelas.
aEsKalau Dik Sony mau, ayo ke rumah tante. Di rumah tante ada persediaan ayam goreng. Dik Sony mau nggak?aEt
aEsTerserah Tante aja dech..aEt
aEsTunggu sebentar ya, biar Tante tutup dulu warungnya?aEt
aEsMari saya bantu Tante.aEt

Lalu setelah menutup warung itu, saya ikut dengannya pergi ke rumahnya yang tidak jauh dari warung itu. Sesampai di rumahnya..
aEsDik Sony, tunggu sebentar ya. Oh ya, kalau mau nonton TV nyalakan aja.. ya jangan malu-malu. Tante mau ganti pakaian dulu..aEt
aEsYa Tante..aEt jawabku.

Lalu Tante Sari masuk ke kamarnya, terus beberapa saat kemudian dia keluar dari kamar dengan hanya mengenakan kaos dan celana pendek warna putih. Wow keren, bodynya yang sexy terpampang di mataku, puting susunya yang menyembul dari balik kaosnya itu, betapa besar dan menantang susunya itu. Kakinya yang panjang dan jenjang, putih dan mulus serta ditumbuhi bulu-bulu halus.

Dia menuju ke dapur, lalu aku meneruskan nonton TV-nya. Setelah beberapa saat.
aEsDik.. Dik Sony.. coba kemari sebentar?aEt
aEsYa Tante.. sebentar..aEt kataku sambil berlari menuju dapur.

Setelah sampai di pintu dapur.
aEsAda apa Tante?aEt tanyaku.
aEsE.. Tante cuman mau tanya, Dik Sony suka bagian mana.. dada, sayap atau paha?aEt
aEsEee.. bagian paha aja, Tante.aEt kataku sambil memandang tubuh Tante Sari yang tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata. Tubuhnya begitu indah.
aEsDik Sony suka paha ya.. eehhmm..aEt katanya sambil menggoreng ayam.
aEsYa Tante, soalnya bagian paha sangat enak dan gurih.aEt kataku.
aEsAduhh Dik.. tolong Dik.. paha Tante gatel.. aduhh.. mungkin ada semut nakal.. aduhh..aEt
Aku kaget sekaligus bingung, kuperiksa paha Tante. Tidak ada apa-apa.

aEsNggak ada semutnya kok Tante..aEt kataku sambil memandang paha putih mulus plus bulu-bulu halus yang membuat penisku naik 10%.
aEsMasak sih, coba kamu gosok-gosok pakai tangan biar gatelnya hilang.aEt pintanya.
aEsBaik Tante..aEt lalu kugosok-gosok pahanya dengan tanganku. Wow, begitu halus, selembut kain sutera dari China.
aEsBagaimana Tante, sudah hilang gatelnya?aEt
aEsLumayan Dik, aduh terima kasih ya. Dik Sony pintar dech..aEt katanya membuatku jadi tersanjung.
aEsSama-sama Tante..aEt kataku.
aEsOke, ayamnya sudah siap.. sekarang Dik Sony makan dulu. Sementara Tante mau mandi dulu ya.aEt katanya.
aEsBaik Tante, terima kasih?aEt kataku sambil memakan ayam goreng yang lezat itu.

Disaat makan, terlintas di pikiranku tubuh Tante Sari yang telanjang. Oh, betapa bahagianya mandi berdua dengannya. Aku tidak bisa konsentrasi dengan makanku. Pikiran kotor itu menyergap lagi, dan tak kuasa aku menolaknya. Tante Sari tidak menyadari kalau mataku terus mengikuti langkahnya menuju kamar mandi. Ketika pintu kamar mandi telah tertutup, aku membayangkan bagaimana tangan Tante Sari mengusap lembut seluruh tubuhnya dengan sabun yang wangi, mulai dari wajahnya yang cantik, lalu pipinya yang mulus, bibirnya yang sensual, lehernya yang jenjang, susunya yang montok, perut dan pusarnya, terus vaginanya, bokongnya yang montok, pahanya yang putih dan mulus itu. Aku lalu langsung saja mengambil sebuah kursi agar bisa mengintip lewat kaca di atas pintu itu. Di situ tampak jelas sekali.

Tante Sari tampak mulai mengangkat ujung kaosnya ke atas hingga melampaui kepalanya. Tubuhnya tinggal terbalut celana pendek dan BH, itu pun tak berlangsung lama, karena segera dia melucutinya. Dia melepaskan celana pendek yang dikenakannya, dan dia tidak memakai CD. Kemudian dia melepaskan BH-nya dan meloncatlah susunya yang besar itu. Lalu, dengan diguyur air dia mengolesi seluruh tubuhnya dengan sabun LUX, lalu tangannya meremas kedua susunya dan berputar-putar di ujungnya. Kejantananku seakan turut merasakan pijitannya jadi membesar sekitar 50%. Dengan posisi berdiri sambil bersandar tembok, Tante Sari meneruskan gosokannya di daerah selangkangan, sementara matanya tertutup rapat, mulutnya menyungging.

Beberapa saat kemudian..
aEsAyo, Dik Sony.. masuk saja tak perlu mengintip begitu, kan nggak baik, pintunya nggak dikunci kok!aEt tiba-tiba terdengar suara dari Tante Sari dari dalam. Seruan itu hampir saja membuatku pingsan dan amat sangat mengejutkan.
aEsMaaf yah Tante. Sony tidak sengaja lho,aEt sambil pelan-pelan membuka pintu kamar mandi yang memang tidak terkunci. Tetapi setelah pintu terbuka, aku seperti patung menyaksikan pemandangan yang tidak pernah terbayangkan. Tante Sari tersenyum manis sekali dan..
aEsAyo sini dong temani Tante mandi ya, jangan seperti patung gicu?aEt
aEsBaik Tante..aEt kataku sambil menutup pintu.
aEsDik Sony.. burungnya bangun ya?aEt
aEsIya Tante.. ah jadi malu saya.. abis Sony liat Tante telanjang gini mana harum lagi, jadi nafsu saya, Tante..aEt
aEsAh nggak pa-pa kok Dik Sony, itu wajar..aEt
aEsDik Sony pernah ngesex belum?aEt
aEsEee.. belum Tante..aEt
aEsJadi, Dik Sony masih perjaka ya, wow ngetop dong..aEt
aEsAkhh.. Tante jadi malu, Sony.aEt

Waktu itu bentuk celanaku sudah berubah 70%, agak kembung, rupanya Tante Sari juga memperhatikan.
aEsDik Sony, burungnya masih bangun ya?aEt
Aku cuman mengangguk saja, dan diluar dugaanku tiba-tiba Tante Sari mendekat dengan tubuh telanjangnya meraba penisku.
aEsWow besar juga burungmu, Dik Sony..aEt sambil terus diraba turun naik, aku mulai merasakan kenikmatan yang belum pernah kurasakan.

aEsDik Sony.. boleh dong Tante liat burungnya?aEt belum sempat aku menjawab, Tante Sari sudah menarik ke bawah celana pendekku, praktis tinggal CD-ku yang tertinggal plus kaos T-shirtku.
aEsOh.. besar sekali dan sampe keluar gini, Dik Sony.aEt kata Tante sambil mengocok penisku, nikmat sekali dikocok Tante Sari dengan tangannya yang halus mulus dan putih itu. Aku tanpa sadar terus mendesah nikmat, tanpa aku tahu, penisku ternyata sudah digosok-gosokan diantara buah dadanya yang montok dan besar itu. aEsOugh.. Tante.. nikmat Tante.. ough..aEt desahku sambil bersandar di dinding.

Setelah itu, Tante Sari memasukkan penisku ke bibirnya, dengan buasnya dia mengeluar-masukkan penisku di mulutnya sambil sekali-kali menyedot, kadang-kadang juga dia menjilat dan menyedot habis 2 telur kembarku. Aku kaget, tiba-tiba Tante Sari menghentikan kegiatannya. Dia pegangi penisku sambil berjalan ke arah bak mandi, lalu Tante Sari nungging membelakangiku, sebongkah pantat terpampang jelas di depanku.

aEsDik Sony.. berbuatlah sesukamu.. kerjain Tante ya?!aEt
Aku melihat pemandangan yang begitu indah, vagina dengan bulu halus yang tidak terlalu lebat. Lalu langsung saja kusosor vaginanya yang harum dan ada lendir asin yang begitu banyak keluar dari vaginanya. Kulahap dengan rakus vagina Tante Sari, aku mainkan lidahku di klitorisnya, sesekali kumasukkan lidahku ke lubang vaginanya.

aEsOugh Sonn.. ough..aEt desah Tante Sari sambil meremas-remas susunya.
aEsTerus Son.. Sonn..aEt aku semakin keranjingan, terlebih lagi waktu kumasukkan lidahku ke dalam vaginanya ada rasa hangat dan denyut-denyut kecil semakin membuatku gila.

Kemudian Tante Sari tidur terlentang di lantai dengan kedua paha ditekuk ke atas.
aEsAyo Dik Sony.. Tante udah nggak tahan.. mana burungmu Son?aEt
aEsTante udah nggak tahan ya?aEt kataku sambil melihat pemandangan demikian menantang, vaginanya dengan sedikit rambut lembut, dibasahi cairan harum asin demikian terlihat mengkilat, aku langsung menancapkan penisku di bibir vaginanya.
aEsAoghh..aEt teriak Tante Sari.
aEsKenapa Tante..?aEt tanyaku kaget.
aEsNggak.. Nggak apa-apa kok Son.. teruskan.. teruskan..aEt
Aku masukkan kepala penisku di vaginanya.
aEsSempit sekali Tante.. sempit sekali Tante?aEt
aEt Nggak pa-pa Son.. terus aja.. soalnya udah lama sich Tante nggak ginian.. ntar juga enak kok..aEt
Yah, aku paksa sedikit demi sedikit, baru setengah dari penisku amblas. Tante Sari sudah seperti cacing kepanasan menggelepar kesana kemari.

aEsOugh.. Son.. ouh.. Son.. enak Son.. terus Son.. oughh..aEt desah Tante Sari, begitu juga aku walaupun penisku masuk ke vaginanya cuman setengah tapi kempotannya sungguh luar biasa, nikmat sekali. Semakin lama gerakanku semakin cepat, kali ini penisku sudah amblas dimakan vagina Tante Sari. Keringat mulai membasahi badanku dan badan Tante Sari.

Tiba-tiba Tante Sari terduduk sambil memelukku dan mencakarku.
aEsOughh Son.. ough.. luar biasa.. oughh.. Sonn..aEt katanya sambil merem melek.
aEsKayaknya aku mau orgasme.. ough..aEt penisku tetap menancap di vagina Tante Sari.
aEsDik Sony udah mau keluar ya?aEt
Aku menggeleng, kemudian Tante Sari terlentang kembali. Aku seperti kesetanan menggerakkan badanku maju mundur, aku melirik susunya yang bergelantungan karena gerakanku, aku menunduk, kucium putingnya yang coklat kemerahan. Tante Sari semakin mendesah, aEsOugh.. Sonn..aEt tiba-tiba Tante Sari memelukku sedikit agak mencakar punggungku.

aEsOughh.. Sonn.. aku keluar lagi..aEt
Vaginanya kurasakan semakin licin dan semakin besar, tapi denyutannya semakin kerasa. Aku dibuat terbang rasanya. Ah, rasanya aku sudah mau keluar. Sambil terus goyang, kutanya Tante Sari.
aEsTante.. aku keluarin di mana Tante..? Di dalam boleh nggak..?aEt
aEsTerseraahh.. Soonn..aEt desah Tante Sari.
Kupercepat gerakanku, burungku berdenyut keras, ada sesuatu yang akan dimuntahkan oleh penisku. Akhirnya semua terasa enteng, badanku serasa terbang, ada kenikmatan yang sangat luar biasa. Akhirnya kumuntahkan laharku dalam vagina Tante Sari, masih kugerakkan badanku dan rupanya Tante Sari orgasme kembali lalu dia gigit dadaku, aEsOughh..aEt

aEsDik Sony.. Sonn.. kamu memang hebat..aEt
Aku kembali mangenakann CD-ku serta celana pendekku. Sementara Tante Sari masih tetap telanjang, terlentang di lantai.
aEsDik Sony.. kalo mau beli makan malam lagi yah.. jam-jam sekian aja ya..aEt kata Tante Sari menggodaku sambil memainkan puting dan klitorisnya yang masih nampak bengkak.
aEsTante ingin Dik Sony sering makan di rumah Tante ya..aEt kata Tante Sari sambil tersenyum genit.
Kemudian aku pulang, aku jadi tertawa sendiri karena kejadian tadi. Ya gimana tidak ketawa cuma gara-gara aEsAyam GorengaEt aku bisa menikmati indahnya bercinta dengan Tante Sari. Dunia ini memang indah.



Back || Exit

Home

Cerita Terbaru & Terpanas!

17/05/24
Online :1
Hari ini :1
Minggu ini :1
Bulan ini :1
Total :3536


online counter
Mp3 Baru!